HOT atau Higher-Order Thinking in Chemistry Teaching and Learning

     HOT atau Higher-Order Thinking in Chemistry Teaching and Learning (Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran Kimia) merupakan pola piker seseorang yang dapat memanfaatkan pengetahuan yang telah ia miliki sebelumnya terhadap hal baru yang didapatkan.
HOT meliputi kemampuan menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create) (Anderson & Krathwohl, 2001, p.30). Taksonomi Bloom sudah lama diterapkan dalam bidang pendidikan dan sudah lama digunakan. Taksonomi Bloom masih digunakan dalam banyak kurikulum dan bahan pengajaran (Brookhart, 2010, p.39, Schraw and Robinson, 2011, pp.158- 159). Dengan demikian, kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika (Physics Higher Order Thingking) meliputi kemampuan fisika dalam menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.

    Menurut Brookhart (2010, p.5) kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah (1) berpikir tingkat tinggi berada pada bagian atas taksonomi kognitif Bloom, (2) tujuan pengajaran di balik taksonomi kognitif yang dapat membekali peserta didik untuk melakukan transfer pengetahuan, (3) mampu berpikir artinya peserta didik mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka kembangkan selama belajar pada konteks yang baru. Dalam hal ini yang dimaksud “baru” adalah aplikasi konsep yang belum terpikirkan sebelumnya oleh peserta didik, namun konsep tersebut sudah diajarkan, ini berarti belum tentu sesuatu yang universal baru. Berpikir tingkat tinggi berarti kemampuan peserta didik untuk menghubungkan pembelajaran dengan hal-hal lain yang belum pernah diajarkan.
Menurut taksonomi Bloom yang telah direvisi proses kognitif terbagi menjadi kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking). Kemampuan yang termasuk LOT adalah kemampuan mengingat (remember), memahami (understand), dan menerapkan (apply), sedangkan HOT meliputi kemampuan menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create) (Anderson & Krathwohl, 2001, p.30). Taksonomi Bloom sudah lama diterapkan dalam bidang pendidikan dan sudah lama digunakan. Taksonomi Bloom masih digunakan dalam banyak kurikulum dan bahan pengajaran (Brookhart, 2010, p.39, Schraw and Robinson, 2011, pp.158- 159). Dengan demikian, kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika (Physics Higher Order Thingking) meliputi kemampuan fisika dalam menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.

   What are the characteristics of HOT?
HOT involves more than one fixed answer
HOT is brought about by complex tasks
HOT is about understanding
HOT is both content-free and content-related


What are different kinds of HOT?
Educators from different backgrounds have different conceptualization & classification systems.
Creative Thinking = berupa solusi dan gagasan baru, pemikiean yang logis dan mempunyai unsur estetik
Critical Thinking = pemikiran ini focus pada pertanyaan, menganalisis pendapat seseorang
Bloom’s Taxonomy
Marzano’s Dimensions of Learning
Metacognition = sadar  terhadap pengetahuan dan kemampuan sendiri

Permasalahan :
Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat dibutuhkan oleh siswa. Namun siswa terkadang tidak menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menganalisis soal ataupun materi pembelajaran. Bagaimana seorang guru dapat meningkatkan kemampuan berpikir seorang siswa?

Komentar

  1. seorang guru dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan memberikan tes berupa soal-soal yang mengasah siswa untuk mau berpikir tingkat tinggi.

    BalasHapus
  2. menurut saya selain dengan memberikan tes berupa soal-soal yang mengasah berpikir tingkat tinggi dilakukan juga metode diskusi dimana siswa mengatasi masalah-masalah pada pross diskusi dimana sisiwa diasah agar selalu berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quantum Teaching Learning Model

Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Kimia

Basic Skill Lab pada Praktikum Kimia