Kesulitan Guru dalam membelajarkan Kimia dan Tugas Big Me Big You

TUGAS BIG ME BIG YOU

    Kata Quantum, kita teringat pada rumus yan diturunkan oleh Albert Einstein:
E = mc2

     E = mc2 dalam ilmu fisika adalah sebuah rumus yang sering dikenal dan sangat penting dalam menjelaskan persamaan nilai antara energi(E) dan massa (m), yang disetarakan secara langsung melalui konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum ( c 2 ), yang mana:
E = energi (J)
m = massa (kg)
c = kecepatan cahaya (m.s-1)

    Pada Quantum Teaching Learning ini, rumus energi dapat diartikan lain untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran:
E= Semangat/motivasi
m= segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik (siswa)
c2 = interaksi siswa dengan sumber belajar dan lingkungan yang dikuadratkan

     Pada model pembelajaran Quantum Teaching Learning ini dapat merubah sesuatu yang tidak dipahami siswa menjadi paham. E juga dapat diartikan sebagai kebenaran sebagai keinginan untuk berubah.

PRINSIP QTL :
everything is speak
everything is on purpose
experience before label
acknowledge every effort
if it’s worth learning it’s worth celebrating

8 Kunci dari Excellent :
integritas
kegagalan adalah awal dari keberhasilan
berbicara dengan ramah, jujur, dan ramah
membuat sesuatu yang luar biasa
komitmen
ownership (bertanggung jawab atas apa yang dilakukan
flexybility
balance (seimbang)

Value Relatioship :
Nilai hubungan seseorang itu ada 4 kategori, yaitu :
small me, small you
small me, big you
big me, smal you
big me, big you

  Dalam sebuah hubungan dengan seseorang atau teman atau rekan kerja, kita harus mengkategorikannya dalam BIG ME BIG YOU. Dengan seperti itu kita menganggap bahwa diri kita sama dengan orang lain dalam hal kemampuan atau pun sikap. Kita tidak boleh menganggap bahwa kita kecil atau besar dari orang lain. Tapi kita harus menganggap diri kita dan orang lain besar untuk dapat maju.

Contoh dari BIG ME, BIG YOU:

Misalnya dalam hal kemampuan kognitif siswa dalam mata pelajaran kimia, si A agar dapat berhasil maka ia menganggap bahwa ia besar dan dapat mengerjakan soal kimia dengan baik dan benar. Tidak menutup kemungkinan, si A juga memandang si B juga besar dan mampu mengerjakan soal kimia dengan baik dan benar. Agar si A tidak menjadi sombong dan tidak menganggap bahwa dirinya kecil.

KESULITAN GURU DALAM MEMBELAJARKAN MATERI KIMIA


  Berkaitan dengan belajar dan pembelajaran kimia di Indonesia yang ada pada saat ini, permasalahan dikelompokkan menjadi dua yaitu permasalahan umum dan permasalahan khusus.

1. Permasalahan Umum
     Permasalahan umum merupakan permasalahan yang sering ditemukan oleh setiap guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun yang termasuk permasalahan umum dalam mengajarkan IPA/KIMIA antara lain:
a. Menyiapkan Bahan Pelajaran
Guru harus memikirkan bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabi berkaitan dengan kebutuhan anak didik pada usia dan dalam lingkungan tertentu. Minat anak didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Berkenaan dengan persiapan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran.
Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan. Buku pun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.
Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.

b. Metode Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik. Solusi dari permasalahan ini yaitu guru hendaknya lebih selektif terhadap penggunaan metode pembelajaran.

c. Kegiatan Mengajar
Guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual. Setiap siswa didalam kelas memiliki karakter yang berbeda-beda pada setiap individunya. Banyaknya perbedaan ini tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi siswa dalam belajar. Salah satu usaha agar pembelajaran tercapai dari permasalahan ini adalah dengan pembentukan kelompok-kelompok belajar didalam kelas. Hal ini bertujuan supaya tiap individu di dalam kelas menjadi subjek utama dan dapat saling berinteraksi dengan semua individu sehingga merasa belajar lebih nyaman.

2. Permasalahan Khusus
    Permasalahan khusus dalam mengajarkan IPA atau materi Kimia adalah permasalahan-permasalahan yang timbul saat mengajarkan IPA/KIMIA tetapi tidak semua guru mengalami kesulitan tersebut. Adapun permasahan khusus dalam mengajarkan IPA/KIMIA adalah sebagai berikut.
a. Guru tidak siap mengajar
Dalam hal ini berarti, guru kurang memahami konsep materi yang diajarkan. Sebelum mengajar, guru sebaiknya menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan untuk mengajar, mempersiapkan materi pelajaran dengan baik untuk diajarkan kepada siswa. Kesiapan guru dalam mengajar diperlukan agar siswa memperoleh materi dari guru secara runtut, dengan demikian siswa akan mudah menerima materi dari guru dan mempelajarinya.

b. Guru kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa.
Solusi dalam mengatasi masalah ini yaitu berawal dari minat guru sendiri. Guru harus mampu membuat ide-ide kreatif yang menarik sehingga siswa menjadi tertarik dan minat belajarnya meningkat
Kemampuan dan keterbatasan guru/ sekolah dalam memberikan teori disebabkan alat-alat untuk mengadakan percobaan tidak lengkap.

c. Sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya suasana yang kondusif di dalam belajar akan mempengaruhi proses belajar siswa. Prasarana pembelajaran meliputi sarana olahraga, gedung sekolah ruang belajar, tempat ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.

Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana menentukan jaminan melakukan proses pembelajaran yang baik. Justru disinilah muncul bagaimana mengolah sarana dan prasaranapembelajaran sehingga tersenggara proses belajar yang berhasil dengan baik. Sarana tersebut terkadang kurang memadahi sehingga kegiatan belajar menjadi terganggu. Dalam hal ini perlu ada suatu perbaikan prasarana tersebut sehingga kegiatan belajar menjadi kondusif, selain itu guru harus lebih kreatif bila sarana tersebut belum terbenahi agar siswa tetap dapat berkonsentrasi.

d. Kurang optimal dalam penerapan metode
Guru harus tepat memilih metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar. Hal ini dapat dikaji dari karakteristik siswa dalam kelas dan karakteristik metode pembelajaran yang digunakan.selain itu, didalam pembelajaran IPA/KIMIA, guru juga lebih baik jika mengaitkan konsep dengan lingkungan sekitar. Siswa akan belajar denan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang tekah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok.

3. Faktor Penyebab Permasalah dalam Mengajarkan IPA/KIMIA
Adapun faktor-faktor pemicu terjadinya atau timbulnya permasalahan dalam mengajarkan IPA/KIMIA yaitu sebagai berikut:
a. Efek Lulusan dari tiap-tiap Universitas. Guru yang bukan berasal dari latar belakang lulusan guru KIMIA melainkan lulusan guru mata pelajaran lain seperti biologi, atau fisika merasa kesulitan ketika disuruh untuk mengajarkan materi kimia. Guru tersebut merasa kurang menguasai materi apabila disuruh untuk mengajar materi yang bukan dari latar belakangnya. Misalnya guru yang berlatar belakang guru fisika akan merasa kesulitan ketika mengajar materi biologi atau kimia.

b. Efek dari material tertentu. Guru merasa kesulitan mengajarkan kimia terutama materi-materi yang abstrak. Guru memerlukan media untuk mengajarkan materi-materi tertentu agar siswa lebih paham. Akan tetapi terkadang guru tidak bisa menggunakan media untuk materi yang tidak dikuasai. Misalnya guru yang berlatar belakang biologi merasa kesulitan dalam menyiapkan peralatan yang digunakan untuk materi fisika dan kimia

b. Efek lingkungan laboratorium. Materi kimia akan lebih efektif untuk disampaikan kepada siswa apabila pembelajaran dilakukan di dalam laboratorium sehingga dengan melakukan percobaan siswa akan lebih aktif untuk bertanya. Akan tetapi tidak semua sekolah memiliki laboratorium yang memadai. Misalnya laboratorium yang kecil sehingga tidak memungkinkan melakukan percobaan di laboratorium dan akhirnya guru harus membawa alat-alat praktikum ke dalam kelas. Hal tersebut akhirnya membuat pembelajaran menjadi tidak efektif.

c. Efek penilaian dan evaluasi. Penilaian dan evaluasi biasanya dilakukan oleh guru setiap akhir bab dan tidak dilakukan disetiap akhir pembelajaran atau bahkan disaat proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dibenahi dengan melakukan evaluasi dan penilaian selama proses pembelajaran setiap pertemuan. Evaluasi juga tidak hanya dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau lisan tetapi dapat juga dilakukan dengan pemberian tugas proyek maupun portofolio.

Permasalahan :
Salah satu penyebab guru sulit membelajarkan materi kimia adalah guru tidak siap mengajar. Jika teman-teman mengalami hal seperti itu yaitu tidak siap mengajar, apakah yang akan kalian lakukan di dalam kelas?

Komentar

  1. jika tidak siap mengajar mungkin kita dapat meminta siswa untuk membuat ringkasan terlebih dahulu mengenai materi yang akan dipelajari. sehingga kita tidak memaksakan diri untuk tetap mengajar karena hasilnya tidak akan baik. dan juga kita bisa memberikan informasi yang salah terhadap siswa jika kita tidak memahami konsep yang akan diajarkan kepada siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah pembelajaran yg seperti itu dapat membuat tujuan pembelajaran tercapai.

      Hapus
    2. tujuan pembelajaran akan tercapai apabila diterapkan hal seperti itu

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quantum Teaching Learning Model

Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Kimia

Basic Skill Lab pada Praktikum Kimia