Basic Skill Lab pada Praktikum Kimia
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum, selama dan sesudah praktikum:
¡ Meja,
alat dan lingkungan kerja harus selalu bersih.
¡ Tidak
makan/minum di lab
¡ Tidak
bercanda
¡ Bekerja
tertib, cermat, efisien
¡ Alat
harus dikembalikan saat selesai praktikum dan utuh (pecah berarti membeli)
¡ Periksa
kran air dan gas sebelum keluar lab
Basic Skill Lab Sebelum Praktikum:
Ø
Sebelum memulai praktikum, periksalah
peralatan yang ada telah disediakan, jumlah maupun keutuhan peralatan sudah
sesuai dengan “daftar inventaris alat” yang ada. Kalau belum, segera
lengkapi dengan cara meminta petugas laboratorium di bagian belakang.
Jika sudah cocok, jangan lupa untuk menandatangani penerimaan formulir
inventaris masing-masing. Pelajari nama, kegunaan dan cara menggunakan
peralatan tersebut (lihat peralatan dasar laboratorium kimia).
Ø
Praktikan akan dibagi dalam beberapa kelompok
yang masing-masing akan dipimpin atau diawasi oleh seorang Asisten. Atas
beberapa pertimbangan, asisten akan mengatur pelaksanaan kerja. Nama Asisten
harus dicatat dalam buku catatan. Kelompok akan diumumkan sebelum praktikum
pertama dilaksanakan.
Ø
(jurnal praktikum) harus dikerjakan sebelum
praktikum dimulai (JANGAN mengerjakan di sekitar laboratorium) dan wajib dibawa
saat praktikum. Apabila tugas ini tidak dibuat, praktikan tidak
diberikan nilai untuk percobaan tersebut, atau tidak diperkenankan
mengikuti praktikum tersebut.
Ø
Aspek yang dinilai dari pelaksanaan percobaan
antara lain adalah: kesiapan, keterampilan, jawaban atas
pertanyaan/diskusi yang diberikan oleh asisten, kerapian dan
pengaturan tempat kerja, kemampuan bekerja mandiri, kebenaran/kejujuran
dalam pencatatan data, ketaatan pada instruksi atau peraturan, penguasaan
materi praktikum dan kemampuan kerja. Hasil pengamatan segera
dicatat dalam buku catatan. Data lain dapat ditanyakan kepada asisten atau
pemimpin praktikum.
Berikut adalah alat-alat yang biasa ada di laboratorium:
Gelas Kimia (beaker glass)
•berupa gelas tinggi,
berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC (pyrex). Ukuran alat
ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
•Fungsi :
1. Untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
2. Menampung zat kimia
3. Memanaskan cairan
4. Media pemanasan
cairan
Labu Erlenmeyer (erlenmeyer
flask)
•berupa gelas yang diameternya
semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya
mulai dari 10 mL-2 L.
•Fungsi :
1. Untuk menyimpan dan
memanaskan larutan
2. Menampung filtrat hasil
penyaringan
3. Menampung titran (larutan yang dititrasi)
pada proses titrasi
Measuring glass
•Gelas ukur : berupa
gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
•jenis gelas ukur ada yang tahan
panas (pyrex) dan ada pula yang tidak tahan panas (gelas bi
•Fungsi : Untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
•Pipet
: alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.
Jenisnya
:
1.Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat,
bagian tengahnya menggelembung.
2.Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna
untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.
3.Pipet tetes :
berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan
dalam skala tetesan kecil.
4.Pipet
mikro adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 μl
buret
•Buret : berupa tabung
kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL
(mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.
•Fungsi : Untuk mengeluarkan larutan dengan
volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Tabung
reaksi : berupa tabung yang kadang
dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri
dari berbagai ukuran. Fungsi :
•Sebagai tempat untuk
mereaksikan bahan kimia
•Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
Basic Skill Lab pada
saat melakukan praktikum:
Cara memanaskan cairan
•Harus memperhatikan kemungkinan
terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis).
Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.
•Pemanasan cairan dalam tabung reaksi
–Jangan sampai mengarahkan mulut
tabung reaksi kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang lain
–Jepit tabung reaksi pada bagian
dekat dengan mulut tabung
–Posisi tabung ketika memanaskan
cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok
–Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan
•Pemanasan cairan dalam gelas
kimia dan labu Erlenmeyer
•Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil
cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.
Cara membaca volume pada gelas
ukur
•Masukkan cairan yang akan
diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan.
•Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur
tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus
adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau
adhesi zat cair dengan gelas ukur.
Cara menggunakan buret
•Sebelum digunakan, buret harus
dibilas dengan larutan yang akan digunakan.
•Cara mengisinya :
1.Kran ditutup kemudian larutan
dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas.
2.Jangan mengisi buret dengan
posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita.
3.Turunkan buret dan statifnya
ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke
mata.
4.Jangan sampai ada gelembung
yang tertinggal di bagian bawah buret.
5.Jika sudah tidak ada
gelembung, tutup kran.
6.Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol,
lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.
Cara menggunakan neraca analitis
–Nolkan terlebih dulu neraca
tersebut
–Letakkan zat yang akan
ditimbang pada bagian timbangan
–Baca nilai yang tertera pada
layar monitor neraca
–Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
Cara menghirup bau zat
•Ingat : Jangan pernah
menghirup gas atau uap senyawa secara langsung!
•Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel
gas ke hidung.
Basic Skill Lab Setelah
Praktikum:
Ø Setelah selesai bekerja, cucilah
peralatan praktikum masing-masing dan akan diperiksa oleh petugas Laboratorium.
Ø Di akhir periode praktikum akan
dilakukan Tes Praktikum sekitar 15-20 menit. Pastikan alat sudah
dicuci dan meja telah dibersihkan sebelum tes praktikum dilaksanakan.
Permasalahan :
Apabila praktikan dalam
melakukan praktikum terkena zat yang berbahaya, bagaimana pertolongan peratama
yang harus dilakukan?
Ada bahan kimia seperti asam sulfat, apabila terkena pada kulit manusia akan menimbulkan luka seperti luka bakar. Jika menemui korban dengan luka seperti itu, lakukan langkah-langkah berikut:
BalasHapusBersihkan bahan kimia dari kulit dengan kain bersih jika memungkinkan. Lalu bilas dengan air dingin yang mengalir selama 10 – 20 menit.
Lepas pakaian atau perhiasan yang juga ikut terkena bahan kimia tersebut.
Balut bagian yang terkena bahan kimia dengan kain bersih atau baju secara longgar.
Jika korban masih merasakan sakit/ panas, ulangi membasuh bagian yang terkena bahan kimia dengan air dingin yang mengalir.
Jika perlu berikan obat pengurang rasa sakit.
baik, saya akan memberi komentar saya tentang permsalahan anda, yaitu jika pratikan terkena zat-zat yang berbahaya, contoh nya seperti hcl, zat ini sangat berbahaya bila terkena tangan pratikan atau tubuh lainnya, pertolongan pertama jika terkena zat yaitu dengan cara mencuci tangan yang terkena zat itu dengan air yang mengair karena bisa mngurangi luka yang akan terjadi
BalasHapusapabila pratikan terkena zat yang bebahaya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu apabila terkena kulit maka sebaiknya langsung mencuci atau menyiram bagian yang terkena zat tadi dengan menggunakan air bersih, apabila terkena mata, maka cuci mata dengan air bersih, apabila terminum atau lain sebagainya segera minum air putih yang banyak, kemudian minum susu atau makan putih telur untuk mengeluarkan racun dalam tubuh kita. apabila itu semua belum membantu, segeralah pergi kedokter :)
BalasHapus