TEKNIK-TEKNIK MEMBELAJARKAN MATERI KIMIA PADA FASE PENDAHULUAN DAN FASE PENUTUP


Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dalam prosesnya pengelolaan tersebut harus diarahkan hingga menjadi suatu proses bermakna dan kondusif dalam pembentukan kemampuan siswa. Oleh karena itu, kegiatan belajar selain dikembangkan secara sistematis, efektif dan efisien juga perlu variasi kegiatan sebagai alternatif untuk menumbuh kembangkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar.

FASE PENDAHULUAN
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra-instruksional. Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Untuk memahami tentang kegiatan dan prosedur dalam kegiatan awal pembelajaran, di bawah ini akan diuraikan tentang kegiatan tersebut.
1.        Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap pendahuluan atau awal pembelajaran. Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik di antaranya:
·           Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik
Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku bahkan takut. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat  menghambat kreativitas siswa.
·           Mengabsen Siswa
Guru mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa dapat dilakukan dengan cara siswa yang hadir disuruh menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidak hadir? dan seterusnya.
·           Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa
Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal pembelajaran, alternatif yang perlu dilakukan guru di antaranya:
  1. membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar;
  2. menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar;
  3. menujukan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar;
  4. mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal pembelajaran;
  5. menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menarik perhatian siswa;
  6. menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.

·                Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Pada hakikatnya suasana belajar yang demokratis dapat dikondisikan melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara Belajar Siswa aktif). Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan ide- ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performace). Suasana belajar yang demokratis harus dikondisikan sejak awal pembelajaran, guru harus selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas.
2.        Melaksanakan Kegiatan Apersepsi dan atau Melaksanakan Tes Awal.
Penilaian awal atau pre tes tujuannya adalah untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Kemampuan awal tersebut sebagai dasar untuk kelanjutan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam kegiatan apersepsi di antaranya:
  • Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.
  • Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.
  • Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa

FASE PENUTUP
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar siswa. Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru di antaranya:
1)      Menilai hasil proses belajar mengajar.
2)      Memberikan tugas/latihan yang dikerjakan di luar jam pelajaran.
3)      Memberikan motivasi dan bimbingan belajar.
4)      Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang dapat di lakukan siswa di luar jam pelajaran.
5)      Berdasarkan hasil penilaian belajar siswa, kemungkinan siswa harus diberikan program pembelajaran secara perorangan atau kelompok untuk melaksanakan program pengayaan dan atau perbaikan yang dilakukan di luar jam pelajaran.
Prosedur kegiatan yang perlu ditempuh, setelah melaksanakan kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti dalam pembelajaran, serta setelah menyimpulkan pelajaran, maka langkah selanjutnya yang harus dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut:
1)             Melaksanakan penilaian akhir
Penilaian belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran (postest), tujuannya adalah untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut. Dalam prosesnya guru dapat melaksanakan penilaian secara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa. Teknik lain yang dapat digunakan adalah secara tertulis yang dikerjakan oleh siswa di rumah, kecuali kalau waktunya memungkinkan dapat dilaksanakan di sekolah.
2)             Mengkaji hasil penilaian akhir Setelah melaksanakan kegiatan penilain guru harus mengkaji apakah hasil belajar tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran?/Apakah tingkat ketercapaian siswa dalam kelas/individu terhadap tujuan pembelajaran sudah mencapai pada batas/tingkatan (persentase) minimal? Apabila penilaian dilaksanakan secara lisan, maka dalam tahapan ini guru perlu memutuskan secara spontan dalam menganalisis/mengidentifikasi hasil belajar tersebut. Kemudian gabungkan dengan hasil penilaian proses, maka guru akan memperoleh gambaran kegiatan tindak lanjut yang bagaimana yang harus diberikan pada siswa.
3)             Melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran.Kegiatan tidak lanjut pembelajaran dilaksanakan di luar jam pelajaran, sebab kegiatan akhir alokasi waktunya relatif sedikit. Tindak lanjut pembelajaran esensinya adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Untuk itu, marilah kita mengiingat kembali tentang kegiatan belajar perseorangan yang berkenaan dengan pengayaan (enrichment) dan perbaikan (remidial). Adapun kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan di antaranya:
-          Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah.
-          Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.
-          Menugaskan pada siswa untuk membaca topik tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
-          Memberikan motivasi atau bimbingan belajar.
4)             Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang
Dalam kegiatan akhir/tindak lanjut pembelajaran di antaranya guru harus mengemukakan atau memberikan gambaran pada siswa tentang topik bahasan atau kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran. Dengan harapan siswa tersebut akan mempelajari terlebih dahulu sebelum dibahas/dipelajari di sekolah.
5)             Menutup kegiatan pembelajaran
Setelah guru mengganggap kegiatan akhir selesai dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang direncanakan, maka langkah selanjutnya guru harus menutup pelajaran. Apabila jam pelajarannya yang paling akhir, maka harus dibiasakan siswa menutup dengan berdoa.

Permasalahan:
Pada fase pendahuluan terdapat kegiatan apresiasi. Sebagai seorang calon guru coba anda jelaskan bagaimana melakukan apersepsi pada materi Larutan Penyangga?

Komentar

  1. apresepsi yang dapat dilakukan oleh Guru yaitu dengan mengingatkan siswa tentang materi Kesetimbangan Kimia, konsep asam-basa dan pH larutan, konsep asam basa Bronsted-Lowry

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nah bagaimana cara mengaitkannya dengan materi larutan penyangga?
      Sebagai seorang guru memang kita harus kreatif dalam mengemas pembelajaran mmenjadi dipahami oleh siswa

      Hapus
  2. Bollywood Casino & Hotel - Mississippi - JamBase
    Bollywood Casino 김해 출장안마 & 광주 출장마사지 Hotel locations, rates, 구미 출장안마 amenities: expert Mississippi research, only at Hotel and Travel Index. 안양 출장샵 Hotel Room 김천 출장마사지 at Bollywood Casino & Hotel

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quantum Teaching Learning Model

Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Kimia

Basic Skill Lab pada Praktikum Kimia